Friday, March 29, 2019

ISUZU GIGA. TRAGA. ELF

 Isuzu Traga. Dibekali dengan mesin 2500cc. Kabin luas. Bak luas dengan panjang 2.8m lebar 1,69m. Chassis tebal. Kaki kaki kuat. Mampu membawa beban sampai 3 ton lebih. Sangat cocok untuk menemani usaha anda.
Info bisa hubungi : Aris 081336904567

 Isuzu pick up panther.  Salah satu pick up legendaris indonesia yang sampai sekarang masih menyediakan unit terbaru. Dibekali dengan mesin 2500cc sangat cocok untuk menemani perjalanan anda mengantarkan pesanan kepada konsumen.
Info bisa hubungi : Aris 081336904567

NMR 71 HD 5.8 sebuah terobosan baru dari isuzu menghadirkan generasi ELF dengan penampilan yang lebih elegant. Ditambah dengan fitur yang sangat memuaskan dan nyaman untuk pengemudinya.  Kabin baru dan luas sehingga mempernyaman bagi pengemudinya.
Info bisa hubungi : Aris 081336904567

Thursday, May 31, 2018

Makalah Manajemen Dalam Organisasi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Konsep manajemen dalam organisasi sangat dibutuhkan  untuk pencapaian tujuan secara efekti, penyeimbang tujuan dan agar suatu organisasi mempunyai keunggulan daya saing. Praktek manajemen di Indonesia baru dirasakan mulai tanggal 27 desember 1957.
 Walau manajemen di Indonesia berjalan dengan baik namun dirasakan masih terlalu lamban dibanding dengan perkembangan manajemen di negara-negara lain.
Pada dasarnya manajemen mempunyai definisi seni atau keterampilan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap orang perlu manajemen karena manajemen merupakan alat untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Peranan revlolusi industri juga tidak dapat diabaikan sebagai satu langkah awal dalam pengembangan manajemen khususnya manajemen perusahaan. Dengan adanya revolusi industri para ahli manajemen berfikir keras untuk mengembangkan ilmu manajemen guna mengatasi persoalan-persoalan yang semakin besar.

B.     Rumusan Masalah
1.      Mengapa Manajemen Diperlukan ?
2.      Bagaimana Perkembangan dan Teori Manajemen ?
3.      Bagaimana Fungsi manajemen ?
C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui Seberapa Diperlukan Manajemen
2.      Mengetahui Perkembangan dan Teori Manajemen
3.      Mengetahui Berbagai Fungsi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perlunya Manajemen
Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Profesoe Oei Liang Lee adalah ilmu dan seni merencanakan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.[1]
            Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat universal dan sistematis dala arti mencakup berbagai kaidah, prinsip dan konsepsi. Sebagai seni, manajemen merupakan seni mengelola dan memimpin sekelompok orang atau tim dalam suatu organisasi. Dalam sistem manajemen akan terlihat siapa yang memenuhi kriteria untuk ditunjuk sebagai pimpinan dan bawahan.[2]
Adanya perubahan lingkungan masyarakat, seperti keadaan sosial, ekonomi budaya, teknologi, hukum dan lain-lain telah membawa perubahan masyarakat sendiri untuk selalu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkunagannya. Masyarakat sekarang dikenal dengan masyarakat berpengetahuan dan masyarakat organisasi, memaksa masyarakat untuk terus mencapai upaya perbaikan mutu manusia dan tata kerja dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Manajemen adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi tiap-tiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan atau tiap-tiap kerjasama dengan orang lain.[3]
Lingkungan manajemen berubah begitu cepat. Perubahan teknologi informasi memungkinkan kita berorganisasi yang cenderung berbeda dengan masa lampau.  Adanya organisasi memaksa kita mengubah bentuk organisasi yang fleksibel, ramping dan tanggap terhadap perubahan lingkunan. Persaingan bisnis yang semakin tajam mengharuskan kita mempunyai konsep orrganisasi belajar.[4]
Kegiatan organisasi dilakukan melalui kerja sama tim dan harus memahami semua fungsi yang ada. Untuk itu organisasi membutuhkan manajemen yang mengarahkan dan memberdayakan karyawan. Tanpa adanya manajemen akan menjadi kacau bahkan gulung tikar.[5]
Umumnya aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin suatu tim atau sekelompok orang dalam satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, keberhasilan tujuan tersebut tergantung pada keefektifan dan keefisian kegiatan.[6]
Proses Manajemen
a.          Peramalan
b.         Perencanaan
c.          Pengorganisasian
d.         Memotivasi dan Memerintah
e.          Pengendalian
f.          Penkoordinasian
g.         Komunikasi  [7]
B.     Perkembangan Manajemen di Indonesia
Manajemen sebagai ilmu belum lama dikenal di Indonesia. Namun demikian bukan berarti kita belum mempraktekkan manajemnen. Bukti sejarah menunjukkan jauh sebelum penjajahan Belanda di Indonesia (1600-1945), bangsa Indonesia melakukan perdagangan antar pulau, bahkan antar benua. Kerajaan-kerajaan jaman dahulu, peninggalan-peninggalan sejarah seperti borobudur, merupakan saksi bisu praktek manajemen Indonesia jaman dahulu.
Praktek manajemen usaha di Indonesia jauh sebelum perang dunia II, didominasi oleh orang asing.[8]
Praktek manajemen di Indonesia baru dirasakan tanggal 27 Desember 1957, saat mengambil alih perusahaan minyak perkebunan , industri dan perniagaan milik penjajah. Sejak itu, Indonesia memperoleh kesempatan untuk berpraktek manajemen usaha dengan nyata.
Perkembangan manajemen di Indonesia walaupun berjalan dengan baik, namun dirasakan masih terlalu lamban dibandingkan dengan perkembangan manajemen di negara-negara lain, hal ini disebabkan adanya kelebihan permintaan terhadap jumlah produksi, sehingga para pengusaha dan manajere tidak merasakan adanya masalah manajemen dalam perusahaannya.[9]
Disamping itu, rendahnya pendidikan rata-rata bangsa indonesia juga sebagai penghambat perkembangan manajemen itu sendiri.
Pada tahun-tahun pembangunan mengalami kesuksesan makin terasa kebutuhan jumlah manajer di Indonesia. Hal ini mendorong pada tahun delapan puluhan muncul lembaga-lembaga manajemen yang berusaha mendidik calon-calon manajer profesional. Dalam bidang pembangunan, manajemen ini sudah mulai dipraktekkan secara serius, seperti terlihat pada tahun 1960-an dalam menyusun perencanaan Nasional semesta Berencana yang tidak dilaksanakan secara tuntas karena adanya pemberontakan PKI tahun 1965.
Pada jaman Orde Baru, disusunlah perencanaan pembangunan jangka panjang yang kemudian dijabarkan dalam Repelita-Repelita yang merupakan pedoman pokok bagi pembangunan Indonesia. Sekali lagi bukti bahwa manajemen di Indonesia telah melangkah memasuki era perkembangannya. Dewasa inipun dunia manajemen Indonesia telah melangkah lebih jauh dengan adanya praktek manajemen Jepang BUMN dan di beberapa perusahaan lain. Dengan demikian di Indonesia tidak mau ketinggalan dengan negara-negara lain dalam bidang manajemennya.[10]
C.    Fungsi manajemen
Manajemen diartikan sebagai pelaksanaan dari fungsi-funsi untuk mencapai tujuan tertentu. [11]Namun demikian, hingga dewasa ini masih belum ada persamaan pendapat tentang fungsi-fungsi yang dimaksud.
Dengan kata lain, banyak pendapat tentang fungsi manajemen ini. Dalam banyak buku literatur, dapat dikutipkan berbagai pendapat mengenai fungsi manajemen tersebut.
Dibawah ini adalah fungsi manajemen yang telah dirumuskan oleh para ahli.[12]
1.      Perencanaan (planning)
Meliputi:
Penetapan tujuan standar dan Penentuan aturan atau prosedur pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi. Perorangan maupun organisasi keduanya membutuhkan perencanaan. Menutut Stoner, perencanaan merupakan kegiatan yang terbagi dalam 4 tahap dan berlaku untuk semua kegiatan perencanaan:[13]
1)         Menetapkan Serangkaian Tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang apa yang dibutuhkan oleh organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif.
2)         Merumuskan Keadaan Sekarang
Sejauh mana posisi organisasi dari tujuannya? Sumber daya apa yang tersedia untuk mencapai tujuan? Dengan menganalisis kondisi organisasi saat ini, rencana akan dirumuskan untuk menggambarkan rencana selanjutnya.
3)         Identifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan
Dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal apa saja yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, memperhatikan faktor apa saja yang dapat menimbulkan masalah.
4)         Mengembangkan serangkaian Kegiatan Untuk Pencapaian Tujuan
Dengan evaluasi alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik diantara alternatif yang ada untuk mencapai tujuan.[14]
Tipe-Tipe perencanaan
a.       Bidang Fungsional
Mencakup: rencana produksi, rencana pemasaran, rencana keuangan dan rencana personalia.
b.      Tingkatan Operasional
Termasuk keseluruhan organisasi atau satuan kerja.
c.       Waktu
Menyangkut rencana jangka pendek,rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang.
d.      Unsur-Unsur rencana
Dalam wujud anggaran. Program, prosedur, kebijaksanaan peraturan dan sebagainya.[15]
Perencanaan Strategi juga diperlukan oleh para manajer karena dalam menjabarkan misi organisasi dalam bentuk terperinci, mereka lebih mudah dalam memberikan arahan dan maksud dari organisasinya. Perencanaan strategi dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah.[16]
2.         Pengorganisasian (organizing)
Yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.[17]
Meliputi:
a.         Pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak
b.         Menentukan bagian
c.         Mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang
d.        Mengoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi.
3.         Penyusunan Formasi (staffing)
Yaitu cara pengelolaan sistem sumber daya manusia agar para karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif.[18]
Meliputi:
a.         Menentukan persyaratan personel yang akan dipekerjakan
b.         Merekrut calon karyawan
c.         Menentukan job description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan
d.        Melakukan penilaian dan pelatihan termasuk di dalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk menyusun setiap fungsi dalam manajemen organisasi.[19]

4.         Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas dari anggota kelompok.[20]
Meliputi:
a.         Membuat orang lain melaksanakan tugasnya
b.         Mendorong dan memotifasi bawahannya
c.         Menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif
d.        Menumbuhkembangkan disiplin kerja dan rasa memiliki pada setiap karyawan dan jajaran manajemen.[21]
Karakteristik manajer
a.         Manajer mampu bekerja di bawah tekanan terus menerus dalam berbagai tantangan situasi dan kondisi tugas dan tanggungjawab.
b.         Lebih banyak menggunakan komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian pesan dan informasi sehingga dapat arus interaksi dari atas ke bawah, dari bawah ke atas demi terpeliharanya saling percaya bagi kedua belah pihak dalam menjalankan fungsinya.
c.         Memberikan motivasi, menumbuhkan inspirasi, semangat dan dorongan kepada pihak lain untuk bertibdak sesuai dengan apa yang direncanakan.
d.        Menyeleksi dan mengembangkan bawahannya melalui sistem pelatihan dan pendidikan yang terarah dan terencana secara proporsional.
e.         Dalam praktiknya, sisi seni dalam manajer lebih menonjol daripada sisi ilmiahnya, namun tetap memperhatikan sisi profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan peranannya masing-masing, baik bawahan maupun atasan.[22]
ü  Tingkatan manajemen
Pimpinan atas
Menyusun rencana
Mengorganisasi
Mengarahkan
Mengkoordinasi
Mengendalikan kegiatan
Bertanggungjawab terhadap koordinasi dan keuntungan yang telah ditargetkan
Bertanggungjawab atas kondisi sosial masyarakat maupun karyawannya
Bertangungjawab pada kegiatan usaha di masing-masing unit usaha
Berperan serta dalam kegiatan masyarakat dan bangsa
Kegiatan masing-masing unit harus terlaksana dengan baik[23]
a.          Pimpinan menengah
Adalah kelompok yang bertanggungjawab pada kegiatan operasional secara terperinci.
Para pengawas, manajer produksi, manajer cabang penjualan, pimpinan departemen-departemen personalia, keuangan dan devisi lainnya.
ü  Mengawasi kegiatan di tingkat departemen
ü  Melakukan pengendalian sesuai standar yang telah ditentukan
ü  Menyusun laporan untuk atasannya[24]
ü  Membuat keputusa akhir tentang pelatihan bawahan langsung dan mengawasi
ü  Mempersiapkan catatan periodik untuk atasannya
ü  bMempersiapkan catatan periodik untuk atasannya
ü  bekerja sama dwngan anggota pimpinan menengah lainnya
ü  meningkatkan disiplin dan moral kerja bawahan[25]
·            manajemen penyelia
ü  menentukan jumlah pekerja yang ditentukan untuk diseleksi
ü  memastikan siapa atasannya dan apa tuga atasan tersebut
ü  memastikan pekerjaan terlaksana sesuai standar
ü  menentukan upah yang sesuai
ü  memberikan ketentuan-ketentuan bagi pekerjan baru
ü  melatih pekerja baru
ü menilai dan melatih pekerja lama
ü memindahkan pekerja ke seksi lain[26]

5.    Pengawasan (controlling)
Yaitu salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan koreksi semua kegiatan dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi dapat terlaksana dengan baik.[27]
Meliputi:
a.     Persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja baik bentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan atau organisasi dalam upaya mencapai tujuan.
b.    Produktifitas dan terciptanya citra yang positif[28]
6.    Memotifasi dan memerintah
Motivasi merupakan proses sosial, dan merupakan fungsi pimpinan dala membentuk moral pekerja dan memberikan inspirasi kepada bawahan untuk tetap setia pada pimpinannya.
Motivasi dapat mempengaruhi semua bidang manajemen dan caranya pun meliputi berbagai bentuk.
Bentuk-bentuk motivasi dapat berwujud semboyan-semboyan, persaingan, konsultasi, pemberi bonus dan lain-lain dimana semua itu didesain untuk menimbulkan keinginan bertindak yang khas.[29]


[1] Swastha Bayu dan Sukotjo Ibnu, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2007, hlm. 82
[2] Ruslan Rosadi, manajemen Publik Relation & Media Komunikasi, PT. rajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005, hlm. 3
[3] Ranupandojo Heidjrachman, Teori dan Konsep Manajemen, UPPAMP YKPN, Yogyakarta, 1996, hlm. 13
[4] Sabardi Agus, Manajemen Pengantar,  UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2001, hlm. 2
[5]Loc.Cit, Sabardi Agus
[6]OpCit, Ruslan Rosadi, hlm. 1
[7] OpCit, Ranupandojo Heidjrachman, hlm 57
[8] Ibid, hlm 37
[9] Loc.Cit, Ranupandojo Heidjrachman
[10] Ibid, hlm.38
[11] Ibid, 57
[12] Ibid, hlm. 53
[13] OpCit, Sabardi Agus, hlm.54
[14] Ibid, hlm. 55
[15] Ibid, hlm. 57
[16] Ibid, hlm.59
[17] As 86
[18] As 128
[19] OpCit, Ruslan Rosadi, hlm. 2
[20] As 160
[21] Ibid, hlm. 2
[22] OpCit, Ruslan Rusadi, hlm.5
[23] Hr 88
[24] Hr 98
[25] Hr99
[26] Hr 101
[27] As 210
[28] Ibid, hlm. 3
[29] Hr 62