Thursday, May 31, 2018

Analisis 4P dan STP


ANALISIS 4P DAN STP

 PRODUK KAPAL API



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Saat ini pasar kopi olahan sudah menjadi industri yang sangat terfragmentasi. Dengan lebih dari 500 perusahaan pengolah kopi di Indonesia, maka tingkat persaingan di industri ini sudah pasti sangat tinggi. Secara garis besar, pemain di industri ini dapat dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu mereka yang menggarap pasar nasional dan mereka yang bermain di pasar lokal.
            Persaingan industri bisnis kopi sudah semakin ketat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya para kompetitor yang semakin bermunculan dan saling menawarkan kelebihannya. Para pemain dalam industri semacam ini semakin berlomba-lomba menawarkan keunikan dan nilai lebih yang akan diberikan kepada konsumen baik dari segi produk, layanan, dan sebagainya.
            Marketing mix dalam marketing merupakan suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai target marketing dalam pasar. Kopi Kapal Api merupakan kopi instan yang menunjukkan eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi) yang kompetitif. Variasi rasa yang disukai konsumen, harga yang terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir di seluruh pelosok, serta strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu menarik konsumen dengan baik sehingga meraih market share sebesar 44,0 % pada tahun 2006 dan 44,3% pada tahun 2007. Unsur STP juga digunakan untuk lebih mengoptimalkan pemasaran produk kopi Kapal Api. Pemilahan pasar, target konsumen dari berbagai faktor dan juga posisi produk di kalangan konsumen.
            Penelitian pada produk Kapal Api dipilih karena sesuai fakta bahwa masyarakat terdekat banyak memilih kopi Kapal Api dikarenakan beberapa faktor. Eksistensi kopi Kapal Api sebagai kopi berkualitas tinggi memberikan kesan dan kepercayaan konsumen untuk tetap menjadikan kopi Kapal Api sebagai kopi pilihan nomor satu.


B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sistem 4P yang Digunakan oleh Produk Kapal Api ?
2.      Bagaimana Sistem STP yang Digunakan oleh Produk Kapal Api ?
3.      Bagaimana Analisis SWOT yang Terjadi ?


C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui Pelaksanaan Sistem 4P yang Digunakan oleh Produk Kapal Api
2.      Mengetahui Pelaksanaan Sistem 4P yang Digunakan oleh Produk Kapal Api
3.      Mengetahui analisis SWOT

D.    Manfaat Pembahasan
Dari tujuan pembahasan tersebut, manfaat pembahsan adalah menerapkan dan mengevaluasi sistem 4P dan STP secara optimal pada rencana bisnis tertentu serta menelaah respon konsumen terhadap produk.











BAB II
LANDASAN TEORI

A.     Kajian Pustaka
1.      Sistem 4P  (Marketing Mix)
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga dan promosi, serta menyalurkan gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.[1]
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat P dalam pemasaran[2] :
Berikut ini adalah yang termasuk dalam marketing mix :
a.      Produk
Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Kita sudah menyebutkan sebelumnya jenis utama tawaran dasar: barang, jasa, pengalaman, peristiwa, tempat, properti, organisasi, informasi dan gagasan.[3]
Produk memiliki bagian yang penting yaitu brand name (merek). Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.[4]
b.      Price
Secara sederhana harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang yang diperlukan untuk membayar produk atau jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai konsumen yang dipertukarkan untuk memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen marketing mix yang menghasilkan revenue, sedangkan elemen yang lainnya merefleksikan biaya[5]
Produk memiliki bagian yang penting yaitu brand name (merek). Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.
Membangun ekuitas merek  dalam pemasaran produk atau jasa sangat penting karena ekuitas merek membangun keunggulan kompetitif, menciptakan nilai positif bagi konsumen dan perusahaan. Ekuitas merek dapat dibangun dengan cara melakukan investasi dan pengembangan dalam hal brand association, perceived quality, brand awareness, brand loyalty, other proprietary physical assets (paten, merek dagang, channel, relationship).
Dalam pemasaran produk secara khusus pemasaran kopi bubuk di Indonesia terjadi persaingan yang ketat antara sesama produsen besar. Persaingan yang ketat mendorong produsen – produsen secara intensif melakukan promosi – promosi dan memperkenalkan produk kopi yang baru dengan merek – merek yang baru. Jumlah konsumsi kopi bubuk di tahun – tahun mendatang diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk dan perbaikan perekonomian.[6]
c.       Place
Adalah tempat dimana produk didistribusikan kepada pasar maupun penjual.
Place bertujuan untuk menjamin ketersediaan produk, sehingga customer mudah dalam mendapatkan produk yang meliputi channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport.[7]
d.      Promotion
Promosi didefinisikan sebagai komunikasi yang memberi informasi kepada calon mengenai suatu produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.ada beberapa elemen yang dikenal dengan promotion mix yaitu:
1)        Advertising
Yaitu alat promosi yang sangat ampuh, dapat menggunakan berbagai media, seperti: televisi, radio, surat kabar, dan sebagainya.[8]

2)        Personal selling
Yaitu promosi yang dilakukan oleh orang. Misalnya penjual di toko atau penjual dari rumah ke rumah. Jangkauan operasional personal selling ini sangat terbatas jika dibandingkan dengan advertising. Namun personal selling mempunyai kelebihan dapat berdialog langsung dengan konsumen.[9]
3)        Puclic relation
Merupakan bagian dari perusahaan yang memberi informasi kepada publik tentang perusahaan dan produk yang dihasilkannya.
 Informasi dari perusahaan ini dapat dilakukan dengan menerbitkan buletin sendiri, menjadi sponsor-sponsor dalam peristiwa tertentu. Misalnya ada peristiwa ulang tahun perusahaann.
4)        Sales promotion
Yaitu memberi insentif atau hadiah kepada konsumen agar mereka tertarik untuk membeli. Teknik yang digunakan dalam sales promotion antara lain: memberi sampel gratis, kupon, bonus dan sebagainya.[10]
Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk menyerahakan manfaat pelanggan. Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjual berhubungan dengan empat C pelanggan. Product dipandang dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen (Customer needs and wants), Price disesuaikan dengan kemampuan konsumen (Cost to customer), Place yang memiiki kenyamanan (Convenience), dan Promotion yang dapat menjalin komunikasi timbal balik antara prosusen dan konsumen (Communication).
Perusahaan yang menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis, nyaman dan dengan komunikasi yang efektif.[11]

2.      Konsep Manajemen Pemasaran
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yan ditetapkan.
Jadi, konsep pemasaran yang berorientasi perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar. Selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keiginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para saingan.[12]
1.        Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia secara luas dan  murah.[13]
Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2.        Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
3.        Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.[14]
4.    Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5.    Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripa
ada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6.    Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
[15]

3.      Sistem STP (Segmentasi, Targetting dan Posisioning)
1.      Segmentasi
Adalah upaya memetakan pasar dengan memilah-milah konsumen sesuai dengan persamaan diantara mereka. Pemasar mulai dengan segmentasi pasar. Mereka mengidentifikasikan dan membedakan kelompok-kelompok pembeli yang mungkin lebih menyukai atau memerlukan berbagai produk dan bauran pemasaran. [16]
Segmen pasar dapat diidentifikasi dengan memeriksa perbedaan demografi, psikografi dan perilaku di kalangan pembeli.
Setelah itu perusahaan memutuskan segmen mana yang menyajikan peluang yang lebih besar, mereka yang kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perusahaan dengan cara yang unggul.[17]
2.      Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu mewah seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka selalu memilih mall kelas atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place untuk membuka outletnya; dan bukan di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara. Hal diatas dilakukan agar kegiatan promosi pemasaran yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen pasar yang ditujunya.[18]
3.    Posisioning
Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Langkah ini artinya adalah menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik. Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan memposisikan dirinya sebagai kendaraan mewah nan elegan.[19]
Pada sisi lain Esia selalu mencoba memposisikan dirinya sebegai produk rakyat kebanyakan yang murah dan tersedia dimana mana.
Positioning yang pas ini menjadi sangat penting, sebab dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
Dalam marketing STP dan 4P ini akan selalu muncul, apa pun konteksnya. Jadi sangat penting untuk lebih mengenal kedua konsep ini dengan baik. Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar.[20]
a.       Product: Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan target pasarnya.
b.      Price: Produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
c.       Place: Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar.
d.      Promotion: Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar.
Jika STP ada di level strategis, 4P bermain di level eksekusi. Dalam proses marketing, 4P ini ada pada tahap menyalurkan customer value dan mengkomunikasikan customer value kepada pasar.[21]

4.      Analisa  SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa SWOT juga mampu memberikan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.
a.      Strength
Yaitu situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari perusahaan atau produk saat ini.
b.      Weakness
Yaitu situasi dan kondisi yang merupakan kelemahan dari perusaan atau produk pada saat ini.
c.       Opportunity
Yaitu situasi dan kondisi yang merupakan peluang di luar perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
d.      Threath
Yaitu situasi dan kondisi yang merupakan ancaman bagi perusahaan yang datang dari luar dan dapat mengancam eksistensi perusahaan di masa depan.[22]

B.     Hasil Penelitian Terdahulu
1.      Menurut Dian Wahyu Sitatun, mahasiswa UNSIQ Wonosobo dalam blognya mengatakan bahwa kopi Kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan marketing mix untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Inovasi produk dengan terus dilakukan dengan differensiasi produk dengan variasi rasa dan harga yang terjangkau onsumen. Konsumen diberi kemudahan untuk memperoleh produksi di pasar dan tetap menjaga dan meningkatkan konsumen dengan menayangkan iklan maupun mengadakan kegiatan-kegiatan yang inovatif.
2.      Menurut Fitri Nur Aisyah, mahasiswa UNDIP Semarang dalam blognya mengatakan bahwa dari sudut pandang permintaan, pasar kopi  bubuk di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, konsumsi kopi perkapita hanyalah sekitar 20%-nya. Ini tentu saja merupakan indikator bagi daya tarik pasar. [23]

C.    Kerangka Penelitian
NEGATIF
POSITIF
MANGEMEN PEMASARAN
4P
STP
KONSEP
SWOT
RESPON KONSUMEN
ANALISIS PRODUK
KETERATURAN
KEADAAN PERUSAHAAN
 



















BAB III
METODE PENELITIAN
A.  Jenis Penelitian
Setiap penelitian ilmiah memerlukan data dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Data harus diperoleh dari sumber data yang tetap agar data yang terkumpul relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dalam penyusunan interpretasi dan kesimpulan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Deskriptif (Descriptive Research), yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Sesuai dengan namanya, pendekatan ini menjelaskan tentang suatu produk dan pendapat dari  masyarakat.[24]

B.   Pendekatan Penelitian
Dalam pembahasan agar mudah dipahami, maka perlu adanya pendekatan dalam penelitian ini. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  kualitatif. Pada pendekatan kualitatif adalah mengenali orang dalam hidupnya  dengan berusaha memahami dan menafsirkan suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif penelitian sendiri. [25]

C.  Sumber Data
Setiap penelitian memerlukan data dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Data harus diperoleh dari sumber data yang tetap agar data yang terkumpul relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.[26]
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pada data primer, yaitu data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Maksudnya adalah data tersebut dari observasi yang dilakukan langsung pada sumber yang diteliti
Selain itu, penulis juga menggunakan data sekunder, yaitu data yang tidak diusahakan sendiri, melainkan diperoleh melalui studi keputakaan, pengumpulan data dari buku atau karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.[27]

D.  Teknik Pengambilan Data
Dalam pengambilan data untuk penelitian ini penulis menggunakan tenik yang sesuai dengan tujuan rencana dan dicatat secara sistematis serta dikontrol keabsahannya (validitasnya) yaitu teknik observasi. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting adalah mengandalkan pengamatan dan ingatan si penulis karena mengklasifikasikan kelompok yang tepat, menambah bahan persepsi tentang onjek yang diteliti serta menggunakan orang lain sebagai bahan untuk diamati.
Metode ini penulis gunakan untuk mendukung penelitian yaitu tentang pemasaran produk Kapal Api serta respon dari masyarakat.[28]
E.   Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dapat diketahui pada validitas dan reabilitas dan objektif data yang diteliti. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.[29]
Dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif ini data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.[30]
F.   Analisis Data
Agar  memperoleh data-data yang valid, maka data yang terkumpul akan penulis analisa sebagai berikut:
1.      Metode Induktif
Yaitu metode pembahasan yang dimulai dengan kaidah-kaidah yang bersifat umum agar diperoleh kesimpulan yang bersifat khusus. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data tentang kopi di Indonesia kemudian data diseleksi dengan permasalahan penelitian.
2.      Metode Komparatif
Untuk mengetahui perbedaan kopi Kapal Api dengan kopi lain misalnya kopi ABC maka digunakan metode komparatif. Metode komparatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengungkapkan suatu analisa membandingkan kelompok tertentu serta membandingkan faktor lain.[31]














BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian
1.      Sejarah Munculnya Produk
PT Santos Jaya Abadi yang mewarisi tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga pemilik merk kopi terbesar di Indonesia, akar perusahaan ini mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, di mana lebih dari 79 tahun silam pada tahun 1927, Sang Pelopor Go Soe Loet memproduksi kopi terkenalnya.
Dalam rentang waktu tak terlalu lama, perusahaan mulai memproduksi kopi dengan merk “Kapal Api” yang secara langsung mengaspirasikan simbol teknologi tertinggi dan kemewahan pada zaman tersebut. Lebih dari itu, inspirasi untuk senantiasa mengacu pada kualitas, menjadikan perusahaan mengalami kemajuan yang pesat dan berkelanjutan.
Pada tahun 1970, perusahaan melakukan perkembangan sekaligus perubahan. Generasi kedua mulai tampil untuk memastikan kelanjutan dan kesuksesan usaha dengan memperkenalkan mesin dan peralatan mutakhir, mengembangkan manajemen, meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta memperluas penyebaran produk hingga tersedia di seluruh Jawa Timur.
Tahun 1980 kami membangun pabrik yang sekarang berada di Sepanjang, Sidoarjo, Jawa timur. Pada tahap ini, merk Kapal Api telah menjadi penyangga utama perusahaan yang tersebar rata di seluruh Indonesia sekaligus menjadi pemimpin pasar dengan rangkaian produk lengkapnya.
Melanjutkan sukses merk Kapal Api dan demi kepuasan pelanggan, PT Santos Jaya Abadi memperkenalkan beberapa merk kopi lain yang juga berhasil meraih sukses di pasaran, yaitu Excelso, ABC, Good Day, Ya dan Kapten.[32] Hingga kini, PT Santos Jaya Abadi dengan rangkaian produknya telah menjadi bagian dari keseharian dan bahkan berlangsung dari generasi ke generasi.
Saat ini, dunia persaingan kopi instan sangat ketat. Kapal Api sebagai pelopor kopi instan masih merajai pasar. Kalau mengacu pada “Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008, Kapal Api Group (Kapal Api, ABC, Ya, dan Good Day) sulit digeser oleh produk kopi bubuk instant manapun. Berdasar hasil riset yang dilakukan MARS Indonesia pada 2006 dan 2007, perusahaan ini masih menjadi jawara di pasar serbuk penyegar badan dan penahan kantuk tersebut. Kemudian diikuti ABC, Nescafe yang mulai. Persaingan pun makin ketat dengan munculnya berbagai merek kopi yang menawarkan keunggulannya masing-masing.[33]
2.      Mekanisme Kerja Perusahaan pada Produk
Mekanisme kerja yang dilakukan perusahaan terhadap produk adalah dengan melaksanakan marketing mix dan STP. Analisis SWOT juga dilaksanakan untuk memberikan jalan keluar terhadap masalah-masalah yang ada. Unsur-unsur tersebut dilakukan agar terlaksana sistem pemasaran yang optimal.
Perilaku konsumen juga sangat diperhatikan karena konsumen juga yang memberikan penilaian terhadap produk dan konsumen juga sebagai faktor terpenting pada jumlah produksi yang terus dilakukan.
B.     Pembahasan
1.      Pelaksanaan 4P Produk Kapal  Api
Produsen harus pandai menyusun strategi untuk menciptakan awareness produk dan menciptakan mindset positif bagi konsumen. Sampai saat ini, Kopi Kapal Api masih bertahan di peringkat pertama dan terus mengoptimalkan strategi marketing mix-nya (Product, Price, Place, Promotion ) dalam merebut pangsa pasar lebih besar kopi instan.
Kopi Kapal Api sebagai pemain lama dalam minuman kopi instan menunjukkan keberhasilan strategi marketing mix yang dijalankannya.
Produknya memiliki ramuan istimewa yang menawarkan kualitas yang terbaik, rasa yang mantap dan aroma yang memikat. Merupakan produk yang tepat untuk mengawali aktivitas dan sekaligus menemani sepanjang hari. Sekali mencium aroma istimewanya, langsung mengerti bahwa Kapal Api adalah kopi terbaik yang ada di pasaran.
Dibuat dari biji kopi pilihan serta diolah secara khusus, Kapal Api memberikan standar baru dalam menikmati rasa dan sensasi secangkir kopi.
Produk special yang ditawarkan merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan 100% biji kopi pilihan dan tanpa campuran mampu mempertahankan konsumennya sejak awal berproduksi hingga sekarang.
Promosi yang dilakukan tidak tanggung-tanggung di media cetak, elektronik maupun secara bersinggungan langsung dengan konsumen yang dikemassecara inovatif, dedukatif, dan inpiratif yang mampu menggiring konsumen menjadi berpikir positif. Oleh karena itu, konsumen Kopi Kapal Api menjadi semakin dekat dan selalu banyak menarik perhatian masyarakat luas.
adapun pelaksanaan 4P adalah sebagai berikut :
a.      Produk
Kopi Kapal Api berawal dari tahun 1927 sebagai kopi dalam kemasan tanpa merk di Pasar Pabean, Surabaya. Dikarenakan mutu yang selalu terkendali produk tersebut disambut secara antusias oleh pasar, kemudian produk tersebuk diberi merek Kapal Api. Produk special yang ditawarkan merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan 100% biji kopi pilihan. Pada saat itu, pasar di Indonesia belum pernah mendapatkan pilihan kopi dengan kualitas sebaik Kapal Api. Ramuan istimewa Kapal Api menawarkan kualitas yang terbaik, rasa yang mantap dan aroma yang memikat.
Untuk memenuhi kebutuhan akan kenikmatan kopi, konsumen kini mendapatkan pilihan yang beragam mulai dari Kapal Api Special (kopi bubuk murni), Kapal Api Special Mix (kopi plus gula), Kapal Api Kopi Susu (kopi, gula dan susu), Kapal Api Mocha (kopi, gula, susu dengan campuran coklat) sampai ke produk yang baru saja diluncurkan, Kapal Api Kopi Susu Ginseng (kopi, gula, susu dengan tambahan gingseng) dan Kapal Api White. Ini merupakan strategi diferensiasi yang dilakukan oleh PT. Santos Jaya Abadi untuk menguasai market share kopi instan di Indonesia.
Dengan berbagai variasi rasa tersebut, konsumen tidak akan merasa bosan dengan rasa kopi dan juga untuk menguatkan produk dari persaingan produk kopi kain. Dari segi isi kemasan juga bervariasi,mulai dari 10 gram hingga 165 gram.
Brand awareness
Ingatan konsumen terhadap iklan yang ditayangkan dapat mempengaruhi tingkat awareness suatu merek produk. Kopi Kapal Api paling banyak dikenal iklannya di media televisi.
Percived quality
Kopi kapal api terbukti selama puluhan tahun dimulai dari tahun 1927 berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat tanggapan baik dari konsumen.
Brand assosiaton yang dimiliki oleh kopi kapal api sangat kuat. Ketika orang menyebut kopi kemudian yang menjadi maksud dari kopi tersebut adalah kopi kapal api.
Brand loyality juga kuat melalui saluran distribusi dan menjaga kualitas nya.
b.      Price
Harga Kopi Kapal Api yang ekonomis sehingga mampu menyediakan kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas. Ini merupakan harga yang sangat terjangkau oleh masyarakat luas sehingga mampu bersaing dengan kompetitornya.harga antara berbagai variasi rasa berbeda.
Berikut ini berbagai harga kopi Kapal Api beserta berat isi secara umum :
Kopi Kapal Api 12 g dengan harga Rp. 500,00 / sachet
Kopi Kapal Api 25 g dengan harga Rp. 1000,00 / sachet
Kopi Kapal Api 31 g dengan harga Rp. 1300,00 / sachet
Kopi Kapal Api Special Mix 65 g dengan harga 4000 / sachet
Kopi Kapal Api Special Mix 165 g dengan harga Rp.17.800,00 / sachet
c.       Place (Distribution)
Dalam hal distribusi, Kopi Kapal Api menggunakan jalur distribusi di warung-warung sampai supermarket dan pasar tradisional yang tersebar merata di seluruh pelosok tanah air serta menjangkau berbagai kalangan. Jumlah pendistribusiannya lebih banyak dari pada produk lain sehingga konsumen cenderung melirik Kopi Kapal Api karena sangat mudah untuk mendapatkannya.
Untuk mendukung konsumsi kopi Kapal Api juga mempunyai industri kafe dan restoran yang tergabung dalam satu konsep dan masih sedikit kompetitornya di Indonesia, seperti contoh: Hard Rock cafe, Java Resto dan Batavia Cafe.

d.      Promotion
Spesialisasi produk yang ditawarkan merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan 100% biji kopi pilihan mampu mempertahankan konsumennya sejak awal berproduksi hingga sekarang. Hal itulah yang memicu rasa optimisme Marketing Manager PT Santos Jaya Abadi bahwa produk kopi tubruk yang diproduksi oleh perusahaannya mampu bersaing dengan produk lainnya. Menurut dia, keunikan rasa dari biji kopi yang diolah membuat kopi tubruk hingga saat ini masih tetap bertahan di tengah persaingan dengan kopi instan.
Promosi yang dilakukan tidak tanggung-tanggung di berbagai media: televisi, radio, media cetak, website, elektronik maupun secara bersinggungan langsung dengan konsumen yang dikemas secara inovatif, dedukatif, dan inpiratif yang mampu menggiring konsumen menjadi berpikir positif. Oleh karena itu, konsumen Kopi Kapal Api menjadi semakin dekat dan selalu banyak menarik perhatian masyarakat luas.
Promosi yang paling mempengaruhi tingkat konsumen Kapal Api adalah dari media televise, terbukti dengan sangat melekatnya logo Kapal Api dalam benak konsumen yaitu “Kapal Api Jelas Lebih Enak”. Pada promosi media televise, Kapal Api juga mengusung artis-artis kelas atas, misalnya Glen Fredli.
2.      Pelaksanaan STP Pada Produk Kapal Api
a.      Segmentasi
Demografi, penjualan produk kopi Kapal Api ditujukan untuk para penduduk di negara maju maupun berkembang yang mulai memberikan perhatian kepada kopi berkualitas tinggi dengan rasa dan aroma yang mantap. Kopi Kapal Api tidak memberikan perhatian wilayah secara geografik karena dapat melayani semua pasar.
Untuk mendukung keberadaan kopi Kapal Api banyak menyebar di pasar-pasar eceran maupun pedagang besar. Konsumen memberikan tanggapan positif terhadap produk Kapal Api. Terbukti dengan konsumen lebih memilih kopi Kapal Api daripada kopi lain.
b.      Targeting
Yang menjadi target kopi Kapal api adalah pria dan wanita berusia remaja maupun dewasa, pelajar hingga pekerja. Semua kalangan masyarakat dapat menikmati kopi Kapal Api mulai dari masyarakat perkotaan sampai pedesaan juga mulai dari masyarakat berpendapatan tinggi sedang sampai rendah. Mereka para pecinta kopi terutama para remaja untuk memberikan rasa relax dan biasanya kopi menjadi teman saat sedang merokok.
Kopi Kapal Api yang biasanya disajikan dalam sektor rumah tangga saat pagi hari maupun saat hujan untuk menghangatkan diri. Bagi yang sedang begadang kopi Kapal api menjadi pilihan banyak orang, apalagi dengan variasi rasa yang beragam menjadikan para penikmat kopi Kapal semakin bertambah dari berbagai kalangan.
Cafe, warung serta rumah makan juga menyajikan kopi yang biasanya banyak inovasi olahan kopi, seperti ice cream kopi, kopi durian dan olahan kopi lainnya.
c.       Posisioning
Dari contoh produk yang tersedia, kopi Kapal api cenderung lebih unggul dibandingkan merek kopi lainnya dari segi rasa yang bervariasi dan aroma. . Dikarenakan mutu yang selalu terkendali produk tersebut disambut secara antusias oleh pasar. Pada saat itu, pasar di Indonesia belum pernah mendapatkan pilihan kopi dengan kualitas sebaik Kapal Api. Ramuan istimewa Kapal Api menawarkan kualitas yang terbaik, rasa yang mantap dan aroma yang memikat karena sudah dipercaya sejak tahun 1927.
Tahun 2007, Kapal Api bertengger di posisi teratas dengan porsi 44,3% sedikit lebih tinggi dari tahun 2006 yang memperoleh 44,0%. Disusul kemudian oleh ABC, dengan porsi 17,9%, naik sedikit dari tahun 2006 yang mendapat porsi 17,5%. Sedangkan merek Ya bertengger pada posisi ke-6 pada 2006 dengan porsi 2,3% dan posisi ke-8 pada 2007 dengan porsi 2,2%. Sementara Good Day berada pada posisi ke-13 pada 2006 dengan porsi 0,6% dan posisi ke-11 pada 2007 dengan porsi 0,9%.
Adapun yang mengikuti ketat Kapal Api Group pada posisi ketiga, keempat, kelima dan seterusnya adalah Nescafe, Torabika, Indocafe, Tugu Luwak, Kopi Mix, Ayam Merak, Gelatik, Singa, dan lain-lain. Hanya saja, total market share mereka masih jauh di bawah Kapal Api Group.

A.    Analisis SWOT Produk Kapal Api
Analisis SWOT pada Produk
a)      Strength (Kekuatan)
Kekuatan pada pemasaran kopi kapal api adalah karena kemasan dan produk yang inovatif dan menarik bagi masyarakat dan mempunyai jaringan distribusi yang luas. Selain itu, karena kepercayaan konsumen terhadap produk yang selalu meningkatkan kualitas kopi Kapal Api. Produk Kapal Api juga mampu bersaing dengan produk kopi lain.
b)     Weakness (Kelemahan)
Kelemahan pada produk kapal ini adalah beberapa kedai kopi Kapal Api kurang dikenali masyarakat karena publikasi dan jumlah yang sedikit. Produk kopi Kapal Api yang belum mengeluarkan kopi cair yang langsung diminum, sementara produk ini sudah banyak mengeluarkan kopi siap minum, karena tuntutan jama, manusia sekarang lebih suka yang praktis.
c)      Opportunity (Peluang)
Sebagai trend baru bagi pecinta kopi yang praktis dan mudah dalam penyajiannya, potensi pasar kopi instan yang besar, pengembangan kopi dengan cara praktis dan menjadi kopi instan yang terbesar di dunia dan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
d)     Threath (Ancaman)
Pangsa kopi kopi instan terbagi ke dalam proporsi sesuai dengan jumlah pemain, persaingan produk kopi di Indonesia cukup ketat, banyaknya media baru dan tingginya promosi komentitor dan promosi produk baru yang kurang memuaskan konsumen. Inovasi produk yang lambat dilakukan meningkatkan potensi terancamnya produk dari para komentitor.

C.    Implikasi Penelitian
Dari penjelasan diatas, penulis dapat memberikan implikasi yaitu :
Penggunaan unsure 4P mempunyai banyak manfaat bagi perusahaan untuk memaksimalkan produk kepada konsumen, untuk mengetahui bagaimana bagaimana yang harus dilakukan perusahaan terhadap produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan metode 4P juga sangat membantu dalam kelancaran pemasaran yang dilakukan.
Penggunaan sistem STP sangat diperlukan bagi perusahaan kelas atas ini, karena pemasaran tidak bisa lepas dari sistem STP. Selain itu untuk memberikan jalan dan perencanaan yang strategis dalam pemasaran, dimana perusahaan dapat menentukan pasar yang dituju, konsumen yang menjadi taget dan posisi produk menurut konsumen dan di keunggulan dari produk kopi lain.



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kopi Kapal Api yang merupakan jeblosan dari perusahaan PT. Santos Jaya Abadi  bisa dikatakan sudah menjadi induk dari produk kopi lain karena eksistensi Kapal Api sudah lama dan telah melekat dalam benak konsumen. Semakin berkembangnya Produk  kopi Kapal Api juga mempunyai perusahaan bawahan dan bekerja sama dengan banyak perusahaan.
Kopi Kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan strategi 4P dan STP untuk memenuhi kepuasaan pelanggan. Inovasi produk terus dilakukan dengan differensiasi produk dengan variasi rasa dan harga yang terjangkau konsumen. Konsumen diberi kemudahan untuk memperoleh produk di pasar dan tetap menjaga dan meningkatkan konsumen dengan menayangkan iklan maupun mengadakan kegiatan-kegiatan yang inovatif.
Anallisis SWOT untuk mengetahui keadaan perusahaan dengan komentitornya. Analisis ini juga dilakukan untuk memberikan jalan keluar atas masalah-masalah kurang optimal pemasaran produk maupun permasalahan dari perusahaan sendiri.

B.     Keterbatasan Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan, banyak keterbatasan yang dihadapi penulis, antara lain :
1.      Keterbatasan literatur hasil penelitian sebelumnya yang masih kurang yang peneliti dapatkan.
2.      Keterbatasan waktu, biaya dan tenaga sehingga membuat penelitian ini kurang maksimal.
3.      Keterbatasan peneliti dalam membuat dan menyusun tulisan ini sehingga perlu diuji kembali keandalannya ke depan.


C.    Saran
1.      Bagi perusahaan
Kopi Kapal Api harus selalu memperhatikan kompetitor-kompetitor yang ada. Kopi Kapal Api harus tetap melakukan inovasi produk dan selalu menarik dan menjaga konsumen melalui promosinya, sehingga jika ada ancaman dari produk kompetitor, Kopi Kapal Api tetap dapat mempertahankan posisinya. Komunikasi pemasaran menjadi sangat penting karena masing-masing kompetitor akan terus melakukan inovasi bahkan saling tiru-meniru dalam rangka menaikkan market share.

D.    Penutup
Alhamdulillah makalah penelitian kopi Kapal Api telah terselesaikan. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan dikarenakan penulis merupakan pemula dalam pembuatan penelitian. Tak ada gading yang tak retak, oleh sebab itu mohon dimaafkan apabila ada kekurangan.

















DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari, Pengantar Bisnis, ALFABETA, 2009
Assauni Sofyan, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Ilmu Ilmu Sosial, Gajah Mada University Presa, Yogyakarta, 1993
Kotler Philip dan Susanto, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat Pearson Education Asia, 1999
Kotler Philip, penerjemah Teguh Henda dkk,  Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Indeks Anggota IKAPI, Jakarta, 2004
Marzuki, Metodologi Riset, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005
Rangkuti Freddy,  Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002,
Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Metode Penelitian Sosial, PT. Bumi Aksara, 2009


[1] Kotler Philip, penerjemah Teguh Henda dkk,  Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Indeks Anggota IKAPI, Jakarta, 2004, hlm. 9
[2] Ibid, hlm. 18                                                         
[3]Ibid, hlm.13
[5] Kotler Philip dan Susanto, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat Pearson Education Asia, 1999, hlm. 13
[8] Alma Buchari, Pengantar Bisnis, ALFABETA, 2009, hlm. 301
[9] Loc.Cit. Alma Buchari
[10] Ibid, hlm. 302
[11] Ibid, hlm.306
[12] Assauni Sofyan, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm.76
[13] OpCit, Kotler Philip, hlm.19
[14] Ibid, hlm. 21
[15] Loc.Cit, Alma Buchari, hlm.290
[16] OpCit, Kotler Philip, hlm.10
[17] Loc.Cit, Kotler Philip
[19] Rangkuti Freddy,  Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hlm.35
[21]OpCit, Rangkuti Freddy, hlm.36
[24] Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Metode Penelitian Sosial, PT. Bumi Aksara, 2009, hlm.4
[25] Hadari Nawawi, Metode Penelitian Ilmu Ilmu Sosial, Gajah Mada University Presa, Yogyakarta, 1993, hlm.30
[26] Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Surasin, Yogyakarta, 2003, hlm.68

[27] Loc.Cit, Noeng Muhadji
[28]OpCit,  Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, hlm. 54
[29] Ibid, 60
[30] Loc.Cit
[31] Marzuki, Metodologi Riset, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm. 65

4 comments:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    ReplyDelete
  2. Mhn ijin copy artikelnya, trims

    ReplyDelete
  3. Casino Bonus Codes | JTG Hub
    Get the latest and 평택 출장마사지 greatest casino bonus codes for 경산 출장안마 the latest and greatest 인천광역 출장샵 casino promotions. Get free spins, no deposit and 서산 출장안마 deposit needed to play 세종특별자치 출장안마 your favourite

    ReplyDelete